Yogyakarta. Majelis Tabligh dan Ketarjihan PP ‘Aisyiyah menggelar workshop selama 3 hari yang dilaksanakan di University Hotel, Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tanggal 1 sampai 3 Desember 2023.
Workshop yang diikuti oleh peserta dari pulau Jawa, Bali dan Lampung ini diikuti oleh utusan dari bidang Majelis Tabligh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah. Dari Gunungkidul sendiri mengutus ustadzah Min Ayna Asmarani, Lc dan ustadzah Anis Diyah Puspita.
Sovia Inayati, ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan PP ‘Aisyiyah dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam perkembangan informasi yang sedemikian pesat, tidak menutup kemungkinan akan memunculkan “pasar ideologi”, disinilah pentingnya ‘Aisyiyah mengambil peran.
Ada 2 arus besar dalam paham keagamaan, yakni konservatif dan liberal, ‘Aisyiyah berada dalam posisi Washatiyah atau tengah-tengah dan ini masih minim disuarakan.
Sementara ketua umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbaniyah berpesan bahwa pasca Muktamar ini kita harus familiar dengan jaman digital.
“Workshop kali ini sangat tepat, agar dakwah dapat tersampaikan pada seluruh elemen masyarakat terutama pada generasi Z yang dimana mereka mencari segala informasi melalui satu sumber yang sangat mudah, dengan sekali “klik” akan muncul jawabannya”, lanjut Salmah.
Era ini selayaknya dikuasai juga oleh Mubalighat ‘Aisyiyah di segala usia, agar memudahkan bagi semua untuk belajar dengan memanfaatkan media yang ada. Kajian kemuhammadiyahan dapat disampaikan melalui short text yang dapat memantik motivasi kaum muda. Dakwah di era digital ini dapat lebih optimal karena menjangkau lebih luas, disinilah peran ‘Aisyiyah dibutuhkan.