Gerakan Lumbung Pangan LazisMu Gunungkidul
Gerakan Lumbung Pangan LazisMu Gunungkidul

MCCC Gunungkidul; Gerakan Lumbung Pangan adalah salah satu Gerakan dari MCCC Gunungkidul/LazisMU/PDM Gunungkidul untuk bersama melawan COVID-19. Membatasi interaksi sosial atau social distancing, bukan halangan untuk bergerak bersama menangani wabah. Menjaga jarak personal atau physical distancing, bukan halangan untuk mengekspresikan rasa empati dan amal sosial menolong sesama yang terdampak wabah baik yang sakit atau yang mengalami keterbatasan ekonomi. Selama ini kekuatan sosial masyarakat Indonesia telah dibuktikan mampu mengatasi masa-masa sulit seperti bencana alam. Bahkan kekuatan kolektif mampu membangun kekuatan ekonomi seperti pada koperasi, dan mampu meretas jalan kemajuan seperti beriuran membangun sekolahan dan perguruan tinggi.

Kita tidak ingin wabah COVID-19 ini berjalan begitu saja menjadi seleksi alam. Menjadikan korban mereka yang lemah secara fisik dan ekonomi. Lansia dan penyintas penyakit menahun bukanlah yang harus dikorbankan untuk mengatasi deficit asuransi kesehatan. Kaum dhuafa bukanlah yang harus dikorbankan untuk mengatasi beban bantuan sosial, subsidi, apalagi pendapatan pajak. Selama berabad-abad, nenek moyang telah mewariskan genetik untuk bersama-sama membantu yang lemah, menolong yang butuh bantuan, bangkit melawan bersama yang tertindas, dan mencapai kejayaan dengan mengangkat derajat rakyat secara kolektif.

Wabah yang mungkin akan berlangsung hingga September ini, membutuhkan ketahanan dan ketangguhan. Semua yang lemah akan terseleksi bila tidak ditolong. Menolong Pun akan menjadi sangat berat bila tidak dipersiapkan. Maka perlu dipersiapkan sedari dini, menabung untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Permasalahan yang terbesar setelah penularan wabah adalah kelaparan. Kita sudah mulai saksikan hari ini, warga yang sudah tidak mampu lagi menahan diri di rumah. Harus keluar rumah mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan pokok.

Saat ini mungkin belum begitu terasa, sebab beras, jagung, dan kacang baru saja dipanen. Kemudian dua belas hari lagi masuk Ramadan, konsumsi bahan pokok bisa dikendalikan di tingkat keluarga. Setelah itu, masa-masa keterbatasan logistik dan penurunan daya beli akan tiba. Tanpa ditambah pelepasan residivis pun, kriminalitas akan aktual meningkat. Ujungnya menjadi kolaps kesengsaraan kaum dhuafa dengan penerapan darurat sipil.

Gerakan Lumbung Pangan LazisMU Gunungkidul
Gerakan Lumbung Pangan LazisMU Gunungkidul

Ibarat sebuah penerbangan, sebuah prosedur pendaratan darurat harus dilakukan. Ketika tidak memungkinkan lagi untuk soft landing mengakhiri wabah. Prosedur pendaratan darurat sudah ada, walaupun pesawat dan cuaca baik-baik saja. Keberhasilan pendaratan darurat dengan semua penumpang selamat, dipersiapkan dengan membuat standar prosedur operasional, melatih awak kabin, dan menyiapkan fasilitas penopang keadaan darurat bagi penumpang. Tanpa persiapan, semua jiwa dalam pesawat akan menjadi korban.

Pada tingkat keluarga, mulai hitung kebutuhan konsumsi per-bulan. Siapkan anggaran belanja kebutuhan pokok dengan cermat. Beri rentang kemungkinan terjadinya peningkatan harga pasar. Perlu mengalihkan anggaran yang biasanya digunakan untuk membeli pakaian baru hari raya, geser untuk mengisi pos anggaran belanja kebutuhan pokok. Bisa disiapkan sampai lauk yang tahan lama, seperti yang telah dicontohkan Ketua PDM, H Sadmonodadi, dengan menyiapkan gerèh (ikan asin) beberapa kaleng untuk jangka panjang, sebagai bekal konsumsi keluarga di masa paceklik.

Kebutuhan warga secara umum sudah mulai dipersiapkan LazisMU dengan membuat Gerakan Lumbung Pangan. Sejak dimulai awal April, hingga hari Sabtu (11/04/2020) sudah diperoleh tujuh kwintal atau 700kg yang diperoleh dari donasi. Tentu masih sangat kurang untuk mencukupi kebutuhan dhuafa di lingkungan kita. Maka kita perlu perkuat ketahanan pangan secara kolektif, bersama-sama mulai menabung di lumbung beras LazisMU. Bisa dimulai satu keluarga menabung satu kilogram beras. Dititipkan melalui KL LazisMU setiap cabang. Kita tambah lagi ketika masih ada cadangan di rumah, sebulan berikutnya atau mungkin sepekan berikutnya, sesuai kelapangan setiap keluarga.

Kita berharap dengan ikhtiar lumbung beras LazisMU, dampak wabah COVID-19 bagi kaum dhuafa bisa diringankan. Kita bisa berhasil melewati masa-masa sulit di depan dengan bersama-sama.

Sumber Gambar Business photo created by rawpixel.com – www.freepik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You May Also Like

Dua Belas Langkah Muhammadiyah

Berikut ini adalah 12 Langkah Muhamamdiyah yang disampaikan oleh Ketua MPK Pimpinan…

Mencegah COVID-19 Dengan Rajin Cuci Tangan

MCCC Gunungkidul; Mencegah COVID-19 Dengan Rajin Cuci Tangan. Organisasi Kesejahteraan Dunia yang…

Tazkiyatun Nafs

Tazkiyatun Nafs pada hakikatnya adalah proses pembersihan jiwa dan hati dari berbagai…

Bagaimana Engkau Menghapus Dosa-dosamu?

Bagaimana engkau menghapus dosa-dosamu? adalah Kajian dari Ustadz Reki Abu Musa. Kajian…